TEORI MARXIS
Kritik Sastra Marxis memiliki sejarah yang paling panjang. Marx
membuat pernyataan-pernyataan umum yang penting di masyarakat pada tahun
1840-an. ada dua teori yang bisa dijadikan titik tolak ke mana arah teori
Marxis ini akan menuju;
Pertama, Para filosof
hanya menafsirkan dunia ini dengan berbagai cara; Maksudnya untuk mengubahnya.
Kedua, itu bukanlah
kesadaran orang-orang yang menentukan keberadaanya, tetapi sebaliknya,
keberadaan sosial mereka yang menentukan kesadaran mereka.
Filsafat marxis cenderung berusaha meletakkan pikiran manusia ke
dalam dua roda gerigi yang saling berlawanan, pertama Filsafat itu hanya sebuah
hayalan dan perenungan, sekarang sudah saatnya mewijudkannya dalam realita
kehidupan. Kedua, Hegal dan pengikutnya telah mengajak kita bahwa dunia
itu dikuasai oleh pikiran, hukum-hukum alam merupakan realitas dari hukum akal
yang dialektis bertingkat, keberadaan material itu ekspresi sesensi kejiwaan
yang immaterial.
Pemikiran marx pada intinya menyatakan bahwa pemikiran tentang
agama, ideologi, moral dan sebagainya merupakan hasil cipta budi manusia itu
sendiri, bukan ciptaan dewa atau dzat yang maha tinggi lainnya.
Dalam pemikiran mereka yang lebih kasar dituturkan dengan lebih
mekanis (bekerja seperti mesin) misalkan dalam ideologi Jerman (1846)
membicarakan bahwa moralitas agama dan filsafat sebagai momok-momok yang
dibentuk dalam otak manusia, yang merupakan refleks-refleks dan gema-gema dari
dunia nyata.
Sebaliknya ia mengatakan bahwa aspek aspek ekonomilah yang
sebenarnya menentukan akhir aspek-aspek laninyam mereka juga mengenal bahwa,
seni, filsafat dan yang lainnya secara relatif otonom, dan memiliki kecakapan
bebas untuk mengubah keadaan manusia.
Novel-novel yang tumbuh pada masa marxisme digolongkan ke dalam
karya bidang ideologis, sebab pada masa itu terjadi pergolakan ideologis
(tentunya warna karyanya pun menjadi penuh dengan ideologi yang berkecamuk pada
masa itu).
A.
REALISME SOSIALIS SOVIET
Doktrin-doktrin yang ditulis oleh persatuan penulis Soviet
(1932-1934) merupakan kumpulan pernyataan-pernyataan Lenin sebelum Revolusi,
isinya berbicara tentang masalah masalah utama tertentu tentang evolusi
kesusastraan, cerminan hubungan kelas-kelasnya, dan fungsinya dalam masyarakat.
Kombinasi antara estetika abad ke-19 dan politk revolusioner tetap
menjadi komposisi utama teori Soviet ini.
B.
GEORG LUKACS
Georg Luckacs merupakan salah seoran tokok kritukus Marxis besar,
karnyanya tidak dapat dipisahkan dari Realisme Sosialis ortodoks. Pandangannya
adalah pandangan marxsis dalam penekanannya pada hakikatg material dan sejarah
struktur masyarakat.
Lukacs menggunakan istilah “refleksi” yang menjadi ciri dari
seluruh karyanya, dengan menolak pandangan naturalisme ia kembali ke pandangan
realis lama bahwa novel mencerminkan realitas, tidak hanya melukiskan wajah
yang tampak dari permukaan tetapi menggambarkan pencerminan realitas yang lebih
benar, lebih hidup, lebih dinamaik dan lebih lengkap. Mencerminkan adalah
menyusun sebuah setruktur mental yang diubah menjadi kata-kata.
Karya sastra menurutnya bukan memceritakan kehidupan seseorang yang
terasing dari lingkungan sekitarnya, namun menggambarkan proses hidup secara
penuh.
Pandangannya ini meruntuhkan
naturalisme dan moderisme dalam waktu yang sama.
C.
BERTOLD BRECHT
Drama-drama Brecht itu radikal , anarkistik, dan anti-Borjuis ,
tetapi tidak anti kapitalis. Setelah membaca Marx sekitar tahun 1925
pemberontakan remajanya berubah menjadi ketertarikannya terhadap dunia politk
tapi ia tidak sampai jadi seorang politisi. Pada sekitar tahun 1930 ia menulis Lehrstrucke, drama-drama
dialektik yang ditujukan untuk para kelas pekerja, tetapi ia tetpaksa
meninggalkan Jerman ketika NAZI mulai berkuasa 1933, ia banyak menulis
drama-drama utamanya dipengasingan, hingga akhirnya ia didrop di Jerman Timur
mulai tahun 1949, di sana ia menghadapi kesulitan hidup karena berhadapan dengan
Stalin.
Aliran Drama Brecht sangat bertentangan dengan Poetica Aristotelas
yang mengharuskan adanya universalitas, kesatuan aksi tragik, dan menghasilakan
penokohan pahlawan yang menghasilkan empati dan akhirnya masuk ke dalam katarsis perasaan. Ia berpendapat Dramawan
haruslah menghindari alur yang dihubungkan secara lancar dan sesuai arti yang
tak terletakkan atau keuniversalan. Fakta-fakta keadailan perlu dihadirkan
seolah-olah hal itu semua merupakan ketidak wajaran yang terjadi secara
mengejutkan, seperti : menampilkan deklarasi perang yang seolah-olah msemuanya
fenomenda alam, gempa bumi, banjir bandang dan lain-lain.
Selain itu acting (gestur) sangat perlu dilakukan dalam drama.
Selain itu dia juga percaya bahwa tidak ada hukum estetika yang abadi.
Untuk menangkap kekuatan yang hidup, penulis harus memanfaatkan sarana formal
yang dapat dimengerti baik yang baru atau yang lama, teorinya bersifat
eksperiman dan tidak dogmatik -artinya konsep estetika yang diusung oleh Brecht
itu bersifat fleksibel. pen.-
D.
ALIRAN FRANKFRUT DAN BENJAMIN
Aliran Franfrut sama sekali menolak aliran realisme, mereka
memandang sistem sosial dalam mode Hegel menggambarkan semua aspek dalam
totalitas yang menampilkan semua aspek dalam esensi yang sama. Analisis mereka
sudah banyak dipengaruhi oleh paham Fasisme yang telah mengguruta pada waktu
itu.
Salah seorang tokoh Aliran Franfrut bernama Adorno mengkritik
Realisme Lucaks ia mengatakan bahwa seni itu terpisah dari realitas,
keterpisahannya memberikan makna dan kekuatan khusus bagi karya sastra
tersebut.
Aliran Franfrut sangat berkaitan dengan aliran Benjamin yang
digagas oleh Walter Benjamin, pertemaun singkatnya degan Adorno menjadi salah
satu alasan keterkatan kuat kedua aliran ini.dalam esainya yang berjudul “Karya
Seni dalam abad Reproduksi Mekanis”, menggambarkan pengaruh dari adanya media
komunikasi modern seperti televisi dan radio telah memisahkan seni dan
ritualnya dan membukanya untuk menjadi alat politik, sedangkan Adorno hanya
memandang pada fase ini seni sudah direndahkan oleh kemersialisasi.
Dengan kata lain menurut Benjamin bahwa para penulislah yang
seharusnya menguasai industri perfilman untuk menjauhkan fungsi seni yang
disalah gunakan itu.
E.
MARXISME “STRUKTURALIS”
Kehidupan sosial pada 1960-an telah banyak dipengaruhi oleh
strukturalisme, namun kritik sastra marxis tidaklah dipengaruhi oleha liran
pemikiran ini. Namun kedua tradisi ini percaya bahwa individual-individual
tidak dapat dipahami berpisah dengan keberadaan masyarakatnya.
Perbedaannya terletak pada;
Marxis percaya individual merupakan pendukung posisi-posisi dalam sistem
masyarakat, bukan agen-agen bebas. Sedangkan strukturalis percaya, sesuai
dengan namanya-srtuktur- perilaku dan ucapan idndividu berkaitan artinya dengan
sistem tanda yang mendasariny, bagaimanapun juga kaum strukturalis menganggap
bahwa striktur-struktur yang mendasari ini sebagai sistem yang abadi dan
mengatur dirinya sendiri, tapi Marxis memandangnya sebagai historis, dapat
berubah dan akan banyak mengalami banyak pertentangan.
F.
PERKEMBANGAN MUTAKHIR: EAGLETON DAN JAMESON
Teori Marxis di Amrika banyak dipengaruhi oleh pemikiran filsafat
Hegel aliran Frankfrut, karena Iklim politik yang kurang bersahabat karya-karya
yang tersebar di sana hanya karya Adorno dan Arkhimer. Teori smarxsis terus
menyebar ke banyak negara di Eropa, banyak para tokoh tokohnya, dan salah satu
di antara mereka adalah, Terty Eaglaton ia menulis sebuah karya berjudul :
Kritik Sastra dan Ideologi (1972), didasarkan pad Althusser dan Macerey yang
anti Hegel-Maxis, selain itu ada juga tikoh bernama Jameson yang menulis sebuah
karya berjudul : dalam ketidak sadaran Politik (1981).
Salah satu karya Eaglaton memberikan kritik sastra yang berasal
dari semangat F.R Leavis dan Raymond Wiliams, serang Marxis Inggris yang punya
afiliasai kuat dengan Marxis baru. Ia memeriksa potensi potensi sosialis yang
human dari perhubungannya dengan masyarakat Industri. Konsep Konsep kunci
Eaglaton ini adalah, Keseluruhan cara hidup dan struktur perasaan, keduanya
menyarankan keengganan untuk membedakan secera teoretis diantara pengalaman
subjektif dengan dengan kondisi masyarakat objektif.
Eaglaton seperti Althusser menuntut bahwa kritik sastra harus
terpisah dengan masa pra-sejarah yang bersifat ideologi dan menjadi ilmu
pengetahuan. Masalah utamanay yang lain adalah masalah mendefinisaikan hubungan
antara kesusastraan dan ideologi, kara dalam pandangannya teks tidak
mencerminkan kenyataan sejarah tetaoi merupakan karya terhadap ideologi untuk
menghasilkan suatu efek yang nyata itu.
Tokoh aliran Frankfrut lain di Amerika adalah Fredrick Jameson,
pemikirannya banyak sekali dipengauhi oleh Eagleton, pada tahu 1971 ia
menerbitkan karya yang berjudul Marxisme dan Bentuk, dalam kajiannya ia
menghadirkan suatu kritik sastra dialektis. Dia percaya dalam dunia monopoli
kapitalisme ini yang mampu bertahan adalah jenis yang marxisme yang
mengeksporasi tema-tema besar Filsafat Hegel.
Kritik sastra dialektis akan berusaha membuka kedok bentuk alam
sebuah genreatau tubuh-tubuh teks dan akan bekerja dari permukaan sebuah sastra
dan masuk ke dalam sebuah tingkat dimana bentuk sastra secara mendalam
dihungung dihubungkan dengan realita yang konkret., Jamerson berpendapat bahwa
kategori pengalaman yang dominan dalam novel adalah proses penulisan itu sendiri.
2 komentar:
Ini kok kayak pelajaran ips waktu ane masih SMA dulu ya haha
kalo saya pas kuliah mata kuliah kritik sastra
marxisme yang satu ini dalam tinjauan sasstranya
Post a Comment