Monday, November 10, 2014

Cerpen_Si Kecil Sulaiman

Posted by faisal. Category:


Si Kecil Sulaiman
Ahmad Faisal Amir
            di keheningan pagi yang begitu dingin, ayam-ayam mulai berkokok, dan suara adzan pun mulai terdengar. membangunkan sulaiman dari mimpinya. Meskipun begitu sulit bagi sulaiman untuk meninggalkan tempat tidurnya, selimut yang masih melilit tubuhnya membuat dirinya makin enggan tuk bangun. Tapi dia harus segera bangun untuk shalat shubuh.
“man,,,bangun..man..!! udah shubuh” teriak ibunya, dengan nada sedikit keras. Ibunya biasa memanggil sulaiman hanya menyebut nama ujungnya saja.dan sulaiman memanggil ibunya, emak
“Iya mak,,,eman dah bangun….” Jawab Sulaiman. Sulaiman pun beranjak dari tempat tidurnya, dan menghampiri ibunya yang sedang mengais aisyah. Adik kecilnya yang masih berusia 3 tahun. Sedangkan diri masih duduk di kelas 5 SD. Sulaiman hanya tinggal di rumahnya bersama ibu dan adiknya, ayahnya telah lama meningeal dunia sekitar setahun yang lalu. Jadi sekarang yang mencari nafkah hanya ibunya seorang. Tapi sulaiman selalu membantumeringankan  ibunya, dengan bejualan koran., setiap pulang sekolah dan hari libur
 “ Cepat ambil wudhu terus pergi ke masjid “ suruh ibunya pada sulaiman. Tanpa menjawab sulaimun langsung pergi ke kamar mandi. Diambilnya gayung di atas bak mandi, eman pun mencuci mukanya terlebih dahulu.” Huh,,,, dingin amat” “celoteh sulaiman” dalam dirinya. Sulaimun bergegas mengambil wudhu dan pergi ke mesjid. Sulaiman merupakan anak yang baik di kampungnya.  dia suka membantu ibunya dalam mencari nafkah untuk membiayai sekolahnya dan adiknya, dan juga sangat rajin sekali beribadah. Sehingga banyak orang kampungnya yang senang kepadanya.
”assalamu’alaikum” sulaiman mengucapkan salam, dan pergi ke masjid.
 Jawab ibunya “ wa ‘alaikum salam”.
            Sulaim pun memasuki masjid dan mengikuti shalat berjama’ah bersama yang lain. Setelah selesai shalat, sulaiman tidak bergegas untuk pulang dia selalu menyempatkan dirinya untuk berdo’a. dan do’a ini yang selalu sulaiman bacakan setiap selesai shalat
"اللهم اغفرلى ولودي ورحمهما كما ربينى صغير, ربنا أتينا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقناعذاب النار. "
Sulaiman berdo’a sambil mengangkat kedua tangannya ke atas. Setelah selesai berdo’a diapun bergegas untuk  pulang ke rumahnya. Sesampainya dirumah sulaiman melihat adiknya sedang menangis di pangkuan ibunya.
“Mak,, aisayah kenapa nangis ?” Tanya sulaiman.
“gak, kenapa-napa man, aisyah cuma pengen minum susu” jawab ibunya, sambil menenangkan adiknya. Aisyah memang sudah tidak menyusu lagi kepadanya sejak usia 2 tahun.
Sulaiman pun merasa kasihan melihat adiknya yang menangis terus. Sulaiman pun keluar rumah dan berniat untuk  pergi ke warung..
Sulaiman pun keluar rumah dan  bergegas pergi ke warung untuk membeli susu, karena dia tak sanggup melihat adiknya menangis terus. Di belinya susu kaleng yang harga yang tidak begitu mahal. Setelah mendapatkannya dia pun langsung bergegas pulang.
Di ambilnya botol susu, dan tuangkannya susu kedalamnya, kemudian di seduhnya dengan air hangat.
“Aisyah sudah jangan nangis lagi, kakak dah buatin susu” sulaiman berkata, sambil memberikan botol susu kepada adiknya.
Kicauan burung terdengar begitu merdu, langit pun sedikit demi sedikit mulai terang, matahari pun  masih malu-malu menampakan dirinya. Sulaiman pun bersiap-siap tuk pergi menjual Koran-koran di lampu merah. Di ambilnya tas kecilnya.
“Mak,, sulaiman mau jualan dulu, assalamu’alaikum” sulaiman pamit kepada ibunya sambil mencium tangan ibunya. “Waa alaikum salam, hati-hati ya man” jawab ibunya, dan mengkhawatiran anaknya
.sulaiman pun pergi ke jalanan dengan kaki kecilnya yang beralaskan sandal jepit yang hampir putus. Saat lampu merah menyala, sulaiman langsung berlari ke jalan dan mulai menjajakan Koran yang di bawanya
“Koran....koran….” teriak sulaiman, sambil mengasongkan Ke setiap mobil.
            Terik matahari mulai membakar kulitnya,  keringat membasahi tubuh kecilnya, namun sulaiman sudah terbiasa dengan hal tersebut.mulai gelap, suara adzan maghrib pun terdengar dimana-mana, dia pun bergegas tuk pulang.

Sulaiman berjualan Koran sampai dia lulus sekolah SD, setelah itu dia tidak berjaualan Koran lagi, karena ada seorang pelanggan sulaiman yang bermaksud tuk menyekolahkannya sampai kuliah. 

0 komentar:

Post a Comment

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 
Ping your blog, website, or RSS feed for Free