Si
Kecil Sulaiman
Ahmad
Faisal Amir
di keheningan
pagi yang begitu dingin, ayam-ayam mulai berkokok, dan suara adzan pun mulai
terdengar. membangunkan sulaiman dari mimpinya. Meskipun begitu sulit bagi sulaiman
untuk meninggalkan tempat tidurnya, selimut yang masih melilit tubuhnya membuat
dirinya makin enggan tuk bangun. Tapi dia harus segera bangun untuk shalat
shubuh.
“man,,,bangun..man..!! udah shubuh” teriak ibunya, dengan nada
sedikit keras. Ibunya biasa memanggil sulaiman hanya menyebut nama ujungnya
saja.dan sulaiman memanggil ibunya, emak
“Iya mak,,,eman dah bangun….” Jawab Sulaiman. Sulaiman pun
beranjak dari tempat tidurnya, dan menghampiri ibunya yang sedang mengais
aisyah. Adik kecilnya yang masih berusia 3 tahun. Sedangkan diri masih duduk di
kelas 5 SD. Sulaiman hanya tinggal di rumahnya bersama ibu dan adiknya, ayahnya
telah lama meningeal dunia sekitar setahun yang lalu. Jadi sekarang yang
mencari nafkah hanya ibunya seorang. Tapi sulaiman selalu membantumeringankan ibunya, dengan bejualan koran., setiap pulang
sekolah dan hari libur
“ Cepat ambil wudhu terus
pergi ke masjid “ suruh ibunya pada sulaiman. Tanpa menjawab sulaimun langsung
pergi ke kamar mandi. Diambilnya gayung di atas bak mandi, eman pun mencuci
mukanya terlebih dahulu.” Huh,,,, dingin amat” “celoteh sulaiman” dalam
dirinya. Sulaimun bergegas mengambil wudhu dan pergi ke mesjid. Sulaiman
merupakan anak yang baik di kampungnya.
dia suka membantu ibunya dalam mencari nafkah untuk membiayai sekolahnya
dan adiknya, dan juga sangat rajin sekali beribadah. Sehingga banyak orang
kampungnya yang senang kepadanya.
”assalamu’alaikum” sulaiman mengucapkan salam, dan pergi ke
masjid.
Jawab ibunya “ wa
‘alaikum salam”.
Sulaim pun memasuki
masjid dan mengikuti shalat berjama’ah bersama yang lain. Setelah selesai
shalat, sulaiman tidak bergegas untuk pulang dia selalu menyempatkan dirinya
untuk berdo’a. dan do’a ini yang selalu sulaiman bacakan setiap selesai shalat
"اللهم اغفرلى ولودي ورحمهما كما ربينى صغير,
ربنا أتينا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقناعذاب النار. "
Sulaiman berdo’a sambil mengangkat kedua tangannya ke atas.
Setelah selesai berdo’a diapun bergegas untuk
pulang ke rumahnya. Sesampainya dirumah sulaiman melihat adiknya sedang
menangis di pangkuan ibunya.
“Mak,, aisayah kenapa nangis ?” Tanya sulaiman.
“gak, kenapa-napa man, aisyah cuma pengen minum susu” jawab ibunya,
sambil menenangkan adiknya. Aisyah memang sudah tidak menyusu lagi kepadanya
sejak usia 2 tahun.
Sulaiman pun merasa kasihan melihat adiknya yang menangis terus.
Sulaiman pun keluar rumah dan berniat untuk
pergi ke warung..
Sulaiman pun keluar rumah dan
bergegas pergi ke warung untuk membeli susu, karena dia tak sanggup
melihat adiknya menangis terus. Di belinya susu kaleng yang harga yang tidak
begitu mahal. Setelah mendapatkannya dia pun langsung bergegas pulang.
Di ambilnya botol susu, dan tuangkannya susu kedalamnya,
kemudian di seduhnya dengan air hangat.
“Aisyah sudah jangan nangis lagi, kakak dah buatin susu”
sulaiman berkata, sambil memberikan botol susu kepada adiknya.
Kicauan burung terdengar begitu merdu, langit pun sedikit demi
sedikit mulai terang, matahari pun masih
malu-malu menampakan dirinya. Sulaiman pun bersiap-siap tuk pergi menjual
Koran-koran di lampu merah. Di ambilnya tas kecilnya.
“Mak,, sulaiman mau jualan dulu, assalamu’alaikum” sulaiman
pamit kepada ibunya sambil mencium tangan ibunya. “Waa alaikum salam, hati-hati
ya man” jawab ibunya, dan mengkhawatiran anaknya
.sulaiman pun pergi ke jalanan dengan kaki
kecilnya yang beralaskan sandal jepit yang hampir putus. Saat lampu merah
menyala, sulaiman langsung berlari ke jalan dan mulai menjajakan Koran yang di
bawanya
“Koran....koran….” teriak sulaiman, sambil mengasongkan Ke setiap
mobil.
Terik matahari
mulai membakar kulitnya, keringat
membasahi tubuh kecilnya, namun sulaiman sudah terbiasa dengan hal tersebut.mulai
gelap, suara adzan maghrib pun terdengar dimana-mana, dia pun bergegas tuk
pulang.
Sulaiman berjualan Koran sampai dia lulus sekolah SD, setelah
itu dia tidak berjaualan Koran lagi, karena ada seorang pelanggan sulaiman yang
bermaksud tuk menyekolahkannya sampai kuliah.
0 komentar:
Post a Comment